Judul
: Dan Hujan pun Berhenti
Penulis
: Farida Susanty
Penerbit
: PT Grasindo
Kota
Terbit :
Jakarta
Tahun Terbit
: Maret 2007
Cetakan
: Cetakan ketujuh, Desember 2007
Tebal Buku : 322 halaman
ISBN
: 978-979-081-441-7
A. TUJUAN PENULISAN
·
Untuk memenuhi tugas
Bahasa Indonesia, yaitu untuk meresensi sebuah novel.
·
Untuk memberikan
informasi kepada khalayak ramai mengenai keunggulan/kelemahan karya tulis
terutama Novel.
B. TUJUAN PENULIS
·
Untuk melatih penulis
(Farida Susanty) agar terbiasa dalam menulis. Dulunya hanya iseng saja menulis
novelnya dan akhirnya menjadi rampung sehingga, novel tersebut dapat kita
nikmati sekarang.
C. KEPENGARANGAN
Farida Susanty adalah seorang pengarang Novel di
Indonesia. Ia lahir di Bandung, 18 Juni 1990. Penggemar film ini menamatkan
dirinya dari SMA N 3 Bandung dan bercita-cita bekerja di CIA. Seorang Farida sangat
menyukai Gus Van Sant yaitu sutradara film Elephant yang merupakan film
kesukaannya. Farida adalah seorang penulis yang telah beberapa kali memenangkan
perlombaan menulis cerita pendek di beberapa universitas di Bandung. Bahkan
beberapa karyanya pernah masuk ke majalah. Di usianya yang masih muda, Farida
telah memenangi Khatulistiwa Literary
Award 2007 sebagai penulis muda berbakat.
D. SINOPSIS
Adalah seorang
Leo Strada, seorang anak SMA yang baru saja dipukuli, tiba-tiba saja melihat
seorang gadis yang sedang menggantungkan teru-teru bozu (penangkal hujan) di
pohon sebelahnya. Saking herannya, Ia tanpa sadar bertanya pada gadis itu
tentang apa yang sedang dilakukannya. Dan gadis itu berkata ia melakukannya
untuk persiapan bunuh diri!
Sebenarnya Leo ingin melupakannya; dia terlalu peduli untuk mengurusi orang lain. Setelah kepergian teman wanita pertamanya, Leo memutuskan kabur dari rumahnya karena keadaan dalam keluarganya yang berantakan, Leo sudah tidak peduli lagi pada apapun. Ia seperti seorang badut yang tampak bahagia selalu, menutupi keantisosialannya yang tersembunyi dalam dirinya. Kebencian dan ketidakpercayaannya pada dunia.
Tapi Leo ternyata benar-benar tidak bisa mengabaikannya. Ia bertemu dengan gadis itu lagi di kamar mandi sekolahnya, saat gadis itu sedang mencoba bunuh diri! Leo awalnya enggan untuk menyelamatkan gadis itu. Tapi setelah percakapan singkat sebelum kematian gadis itu, ternyata sesuatu berjalan di luar rencananya. Gadis itu ternyata mirip dengan Irisnya yang merupakan pacarnya yang pertama, yang meninggal karena kecelakaan tragis.
Disadari atau tidak, di sanalah semuanya berubah. Di sanalah titik balik segala masalah Leo. Yang akan mengorek kembali masa lalunya, maupun masa lalu Spiza. Yang akan mengusik sisi-sisi mereka yang terdalam. Yang membenturkan secara brutal apa-apa yang selama ini mereka percayai. Menghasilkan hubungan "benci-terikat" yang kompleks, yang tidak bisa Leo hindari. Segala rasa sakit, rasa hangat, kasih sayang, kebencian, dan pengkhianatan, mewarnai penuh hubungan rapuh mereka. Baik antara Leo denganSpiza, maupun dengan orang-orang di sekitar mereka. Yang mengubah jalan hidup mereka selamanya.
Dan di atas segalanya, hanya satu yang bisa Leo pegang,yaitu dirinya dan Spiza, adalah orang-orang yang sama-sama tidak bahagia, dan sama-sama membenci hujan. Dan hanya itulah yang bisa mereka mengerti bersama, tanpa bisa dibagi pada dunia.
Sebenarnya Leo ingin melupakannya; dia terlalu peduli untuk mengurusi orang lain. Setelah kepergian teman wanita pertamanya, Leo memutuskan kabur dari rumahnya karena keadaan dalam keluarganya yang berantakan, Leo sudah tidak peduli lagi pada apapun. Ia seperti seorang badut yang tampak bahagia selalu, menutupi keantisosialannya yang tersembunyi dalam dirinya. Kebencian dan ketidakpercayaannya pada dunia.
Tapi Leo ternyata benar-benar tidak bisa mengabaikannya. Ia bertemu dengan gadis itu lagi di kamar mandi sekolahnya, saat gadis itu sedang mencoba bunuh diri! Leo awalnya enggan untuk menyelamatkan gadis itu. Tapi setelah percakapan singkat sebelum kematian gadis itu, ternyata sesuatu berjalan di luar rencananya. Gadis itu ternyata mirip dengan Irisnya yang merupakan pacarnya yang pertama, yang meninggal karena kecelakaan tragis.
Disadari atau tidak, di sanalah semuanya berubah. Di sanalah titik balik segala masalah Leo. Yang akan mengorek kembali masa lalunya, maupun masa lalu Spiza. Yang akan mengusik sisi-sisi mereka yang terdalam. Yang membenturkan secara brutal apa-apa yang selama ini mereka percayai. Menghasilkan hubungan "benci-terikat" yang kompleks, yang tidak bisa Leo hindari. Segala rasa sakit, rasa hangat, kasih sayang, kebencian, dan pengkhianatan, mewarnai penuh hubungan rapuh mereka. Baik antara Leo denganSpiza, maupun dengan orang-orang di sekitar mereka. Yang mengubah jalan hidup mereka selamanya.
Dan di atas segalanya, hanya satu yang bisa Leo pegang,yaitu dirinya dan Spiza, adalah orang-orang yang sama-sama tidak bahagia, dan sama-sama membenci hujan. Dan hanya itulah yang bisa mereka mengerti bersama, tanpa bisa dibagi pada dunia.
E.
UNSUR INTINSTIK NOVEL
1.
Tema
a.
Kekeluargaan
-
Menceritakan bagaimana
keluarga zaman sekarang dimana kedua orang tua yang tidak pernah memperhatikan
anaknya secara intens. Ini dapat kita lihat dimana kedua orang tua Leo adalah
orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan kurang memerhatikan
anak mereka.
-
Kita juga dapat
memperhatikan masalah-masalah dalam rumah tangga, dimana kerap sekali terjadi
kesalahpahaman diantara anggota keluarga terutama antara isteri dengan suami
yang dimana rumah tangga telah berada diambang kehancuran karena adanya
perselingkuhan.
b.
Kehidupan
-
Menceritakan kehidupan
remaja saat ini, mulai dari pergaulannya hingga tingkah lakunya. Didalam novel
ini kita dapat melihat apa-apa saja yang menjadi masalah seorang remaja
terutama remaja pria, mulai dari yang minggat dari rumah, persahabatan,
pergaulan bebas, hingga pacaran.
2.
Alur
Alur yang digunakan dalam Novel ini adalah alur Maju-Mundur.
Dikatakan alur Maju-Mundur karena, cerita tersebut diselesaikan dengan alur
maju namun dalam menyelesaikan cerita tersebut pengarang melihat (mundur) ke
masa lalu.
a.
Eksposisi
Adalah seorang pemuda bernama Leo. Matanya kering, kosong, tetapi
sangat kuat. Ini menunjukkan karakter leo yang keras, tidak mudah goyang dan
pemberontak.
-
“ Namanya Leo. Matanya seperti ember di tengah
Sahara. Kering. Kosong. Penuh debu. Tapi, sangat kuat.’’
-
“ Leo memegang segelas air. Air yang ia teguk
beberapa kali selama berjalan. Air yang sesekali ia ludahkan kembali karena
mengandung darah. Air yang hampir semua orang tidak ingin mengetahui dari mana.
Karena ia juga secara kasar bisa dibilang “mencuri”.
-
b.
Intrik
Masalah kecil dimulai ketika ada seorang wanita yang ingin bunuh
diri yang menggantungkan teru-teru bozu agar
hujan tidak turun. Dan Leo mengingat Irisnya yang meninggal satu tahun yang
lalu akibat kecelakaan.
-
“Iris,
bisik otaknya lirih. Hari ini genap satu tahun pergi, ya?”
-
“ Hei! Kenapa menggantungkan itu?”
“ biar hujan nggak turun”
“memangnya kenapa kalau turun?”
“ Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri.”
“kamu mau bunuh diri?”
“ Ya, asal nggak hujan.”
“……”
c.
Komplikasi
Masalah kecil tersebut semakin kompleks semenjak ia menolong gadis
yang menggantungkan teru-teru bozu sedang bunuh diri di kamar mandi sekolahnya.
Dan tanpa rasa bersalah, Leo menolong wanita yang bernama Spiza tesebut.
-
“ Lo……. Jadi bunuh diri, ya?”
“NGGAK, BARU
TESTING DOANG. Ya jelaslah! Segala komponen bunuh diri sudah ada disini.
Darah, message, luka, air, ……”
d.
Klimaks
Klimaks dari Novel ini adalah dimana Leo mencari siapa sebenarnya
yang menabrak Irisnya tersebut. Dan ternyata yang menabraknya adalah wanita
yang sudah dicintainya yaitu SPIZA.
“ Gue udah ngeliat ratusan orang dihidup gue
yang berakting menjijikkan seperti itu, dan gue bener-bener kaget ternyata elo
juga kayak gitu”
“ Apa? Gue nggak Akting, Leo! Gue nggak Akting!
Iya! Emang gue sama temen-temen gue yang nabrak,tapi gue…..”
“buktiin ke gue kalo lo nggak sengaja!”
e.
Antiklimaks
Okasan Leo akhirnya meninggal setelah bunuh diri. Dan ayahnya
dirawat karena terkena luka tembak di dadanya. Akhirnya , Leo mendapatkan
keluarga yang ia dambakan seperti dulu meskipun tidak lengkap karena Okasannya
telah tiada. Ia kembali kerumah dan menjalani hari-harinya bersama Otosannya,
Kazi, dan Cashey.
“….Betapa ingin Otosan memulai semuanya lagi….!
Maafkan Otosan Leo…maafkan Otosan….,” Leo
kemudian memeluk Otosannya yang kemudian diikuti Kazi dan Cashey.
f.
Resolusi
Akhirnya hati Leo menjadi lunak karena mendengar penjelasan Stella
( orang yang menabrak Iris )
“Tahu kenapa kamu nggak mati-mati juga?”
“hah?” Stella menggeleng.
“Tuhan percaya kamu, Stel. Dia nggak seegois
manusia. Dia bukan pendendam,” ujar Leo.
3.
Tokoh
a.
Tokoh Utama : Leo Strada
Leo adalah seorang yang pendendam, tidak suka bersosial, pemarah,
bertemperamen kasar dan penyendiri. Leo
akhirnya dapat menerima keluarganaya kembali setelah ia kabur dari rumah karena
keluarganya berantakan.
b.
Tokoh Kedua : Spiza
Spiza adalah seorang yang penakut, baik, penyabar, dan mudah putus
asa
c.
Tokoh pembantu : Cahsey,
Kazi, Otosan, Okasan, Adi, Luthfi, Kevin, David, Tyo, Stella.
4.
Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel ini adalah sudut
pandang orang ketiga serbatahu(paranomik). Disebut seperti itu karena, penulis
menceritakan semua tokoh secara menyeluruh dan tanpa terfokus kepada tokoh
utamanya(Leo).
5.
Latar
a.
Latar suasana : secara
keseluruhan Novel ini menghadirkan suasana yang menegangkan. Dimana ceritanya
dibawa ke suasana yang sangat gelap dan kelam sehingga menunjukkan suasana yang
menegangkan.
b.
Latar tempat : tempat/lokasi dimana peristiwa itu
diceritakan adalah di sekolah, rumah Leo, rumah Spiza, rumah Ibu Iris.
c.
Latar Waktu
: Pagi, siang , sore , malam.
6.
Konflik
a.
Konflik Fisik
Konflik ini muncul ketika terjadi perkelahian antara Luthfi dan
Leo karena Luthfi mebicarakan Leo ke orang lain sehingga Leo meninjunya. (107)
b.
Konflik Batin
Konflik ini paling sering dialami Leo ketika Ia pulang keruma
orang tuanya, dan ketika Ia memikirkan Iris kembali.
7.
Amanat
Amanat yang dapat kita peroleh dari Novel “Dan Hujan pun Berhenti”
adalah :
a.
Kita harus menyayangi
orang yang kita sayangi dan jangan membuat mereka/dia sakit hati kepada kita.
b.
Kita harus bisa
memaafkan orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.
c.
Jangan mudah berputus
asa ketika sedang dilanda banyak masalah.
F.
KELEMAHAN /
KELEBIHAN NOVEL
·
Kelebihan
a.
Perwatakan tokoh mudah
dipahami dan digambarkan dengan jelas
b.
Alur yang disajikan
menarik. Meskipun alurnya Maju-Mundur tetapi semuanya itu disajikan dengan
menarik sehingga kita semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya pada
cerita ini.
c.
Ceritanya sangat menarik
karena disuguhkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini dan
permasalahan dalam keluarga yang kompleks. Sehingga kita mendapat pesan, bahwa
kita harus menjaga keluarga kita masing-masing agar tidak terjadi perselisihan
dan terhindar dari pertengkaran yang mungkin akan terjadi.
d.
Novel ini mengajarkan
bahwa bagaimanapun situasi yang sedang kita hadapi, susah maupun baik kita
harus tetap menjalaninya dan jangan mudah berputus asa.
·
Kelemahan
a.
Bahasa dalam novel
ini cukup sulit untuk dimengerti diawal
ceritanya.
b.
Terdapat kata-kata /
bahasa jorok pada percakapan antar tokoh dalam cerita.
G. Kesimpulan
Novel ini layak dibaca oleh remaja. Novel ini sangat cocok dibaca
oleh orang yang sedang berputus asa agar mereka terinspirasi untuk menjalani
hidup dengan penuh semangat seperti Spiza dan Leo. Dengan membaca Novel ini,
banyak pesan dan amanat yang boleh anda petik setelah anda membacanya. Mungkin
, Novel ini dapat merubah cara pikir anda mengenai arti pentingnya kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar