Translate

20 Januari 2016

Resensi Novel “ Dan Hujan pun Berhenti ”






Judul                      : Dan Hujan pun Berhenti
Penulis                   : Farida Susanty
Penerbit                 : PT Grasindo
Kota Terbit            : Jakarta
Tahun Terbit          : Maret 2007
Cetakan                 : Cetakan ketujuh, Desember 2007
Tebal Buku             : 322 halaman
ISBN                     : 978-979-081-441-7


A.     TUJUAN PENULISAN
·         Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia, yaitu untuk meresensi sebuah novel.
·         Untuk memberikan informasi kepada khalayak ramai mengenai keunggulan/kelemahan karya tulis terutama Novel.
B.     TUJUAN PENULIS
·         Untuk melatih penulis (Farida Susanty) agar terbiasa dalam menulis. Dulunya hanya iseng saja menulis novelnya dan akhirnya menjadi rampung sehingga, novel tersebut dapat kita nikmati sekarang.
C.     KEPENGARANGAN
Farida Susanty adalah seorang pengarang Novel di Indonesia. Ia lahir di Bandung, 18 Juni 1990. Penggemar film ini menamatkan dirinya dari SMA N 3 Bandung dan bercita-cita bekerja di CIA. Seorang Farida  sangat menyukai Gus Van Sant yaitu sutradara film Elephant yang merupakan film kesukaannya. Farida adalah seorang penulis yang telah beberapa kali memenangkan perlombaan menulis cerita pendek di beberapa universitas di Bandung. Bahkan beberapa karyanya pernah masuk ke majalah. Di usianya yang masih muda, Farida telah memenangi Khatulistiwa Literary Award 2007 sebagai penulis muda berbakat.
D.     SINOPSIS
Adalah seorang Leo Strada, seorang anak SMA yang baru saja dipukuli, tiba-tiba saja melihat seorang gadis yang sedang menggantungkan teru-teru bozu (penangkal hujan) di pohon sebelahnya. Saking herannya, Ia tanpa sadar bertanya pada gadis itu tentang apa yang sedang dilakukannya. Dan gadis itu berkata ia melakukannya untuk persiapan bunuh diri!

Sebenarnya Leo ingin melupakannya; dia terlalu peduli  untuk mengurusi orang lain. Setelah kepergian teman wanita pertamanya, Leo memutuskan kabur dari rumahnya karena keadaan dalam keluarganya yang berantakan, Leo sudah tidak peduli lagi pada apapun. Ia seperti seorang badut yang  tampak bahagia selalu, menutupi keantisosialannya yang tersembunyi dalam dirinya. Kebencian dan ketidakpercayaannya pada dunia.

Tapi Leo ternyata benar-benar tidak bisa mengabaikannya. Ia bertemu dengan gadis itu lagi di kamar mandi sekolahnya, saat gadis itu sedang mencoba bunuh diri! Leo awalnya enggan untuk menyelamatkan gadis itu. Tapi setelah percakapan singkat sebelum kematian gadis itu, ternyata sesuatu berjalan di luar rencananya. Gadis itu ternyata mirip dengan Irisnya yang merupakan pacarnya yang pertama, yang meninggal karena kecelakaan tragis.

Disadari atau tidak, di sanalah semuanya berubah. Di sanalah titik balik segala masalah Leo. Yang akan mengorek kembali masa lalunya, maupun masa lalu Spiza. Yang akan mengusik sisi-sisi mereka yang terdalam. Yang membenturkan secara brutal apa-apa yang selama ini mereka percayai. Menghasilkan hubungan "benci-terikat" yang kompleks, yang tidak bisa Leo hindari. Segala rasa sakit, rasa hangat, kasih sayang, kebencian, dan pengkhianatan, mewarnai penuh hubungan rapuh mereka. Baik antara Leo denganSpiza, maupun dengan orang-orang di sekitar mereka. Yang mengubah jalan hidup mereka selamanya.

Dan di atas segalanya, hanya satu yang bisa Leo pegang,yaitu dirinya dan Spiza, adalah orang-orang yang sama-sama tidak bahagia, dan sama-sama membenci hujan. Dan hanya itulah yang bisa mereka mengerti bersama, tanpa bisa dibagi pada dunia.


E.      UNSUR INTINSTIK NOVEL
1.       Tema
a.       Kekeluargaan
-          Menceritakan bagaimana keluarga zaman sekarang dimana kedua orang tua yang tidak pernah memperhatikan anaknya secara intens. Ini dapat kita lihat dimana kedua orang tua Leo adalah orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan kurang memerhatikan anak mereka.
-          Kita juga dapat memperhatikan masalah-masalah dalam rumah tangga, dimana kerap sekali terjadi kesalahpahaman diantara anggota keluarga terutama antara isteri dengan suami yang dimana rumah tangga telah berada diambang kehancuran karena adanya perselingkuhan.
b.       Kehidupan
-          Menceritakan kehidupan remaja saat ini, mulai dari pergaulannya hingga tingkah lakunya. Didalam novel ini kita dapat melihat apa-apa saja yang menjadi masalah seorang remaja terutama remaja pria, mulai dari yang minggat dari rumah, persahabatan, pergaulan bebas, hingga pacaran.
2.       Alur
Alur yang digunakan dalam Novel ini adalah alur Maju-Mundur. Dikatakan alur Maju-Mundur karena, cerita tersebut diselesaikan dengan alur maju namun dalam menyelesaikan cerita tersebut pengarang melihat (mundur) ke masa lalu.
a.       Eksposisi
Adalah seorang pemuda bernama Leo. Matanya kering, kosong, tetapi sangat kuat. Ini menunjukkan karakter leo yang keras, tidak mudah goyang dan pemberontak.

-          “ Namanya Leo. Matanya seperti ember di tengah Sahara. Kering. Kosong. Penuh debu. Tapi, sangat kuat.’’
-          “ Leo memegang segelas air. Air yang ia teguk beberapa kali selama berjalan. Air yang sesekali ia ludahkan kembali karena mengandung darah. Air yang hampir semua orang tidak ingin mengetahui dari mana. Karena ia juga secara kasar bisa dibilang “mencuri”.
-           
b.       Intrik
Masalah kecil dimulai ketika ada seorang wanita yang ingin bunuh diri yang menggantungkan teru-teru bozu agar hujan tidak turun. Dan Leo mengingat Irisnya yang meninggal satu tahun yang lalu akibat kecelakaan.

-           “Iris, bisik otaknya lirih. Hari ini genap satu tahun pergi, ya?”
-          “ Hei! Kenapa menggantungkan itu?”
“ biar hujan nggak turun”
“memangnya kenapa kalau turun?”
“ Aku keburu mati sebelum aku bunuh diri.”
“kamu mau bunuh diri?”
“ Ya, asal nggak hujan.”
“……”
c.       Komplikasi
Masalah kecil tersebut semakin kompleks semenjak ia menolong gadis yang menggantungkan teru-teru bozu  sedang bunuh diri di kamar mandi sekolahnya. Dan tanpa rasa bersalah, Leo menolong wanita yang bernama Spiza tesebut.

-          “ Lo……. Jadi bunuh diri, ya?”
“NGGAK, BARU  TESTING DOANG. Ya jelaslah! Segala komponen bunuh diri sudah ada disini. Darah, message, luka, air, ……”

d.       Klimaks
Klimaks dari Novel ini adalah dimana Leo mencari siapa sebenarnya yang menabrak Irisnya tersebut. Dan ternyata yang menabraknya adalah wanita yang sudah dicintainya yaitu SPIZA.

“ Gue udah ngeliat ratusan orang dihidup gue yang berakting menjijikkan seperti itu, dan gue bener-bener kaget ternyata elo juga kayak gitu”
“ Apa? Gue nggak Akting, Leo! Gue nggak Akting! Iya! Emang gue sama temen-temen gue yang nabrak,tapi gue…..”
“buktiin ke gue kalo lo nggak sengaja!”

e.       Antiklimaks
Okasan Leo akhirnya meninggal setelah bunuh diri. Dan ayahnya dirawat karena terkena luka tembak di dadanya. Akhirnya , Leo mendapatkan keluarga yang ia dambakan seperti dulu meskipun tidak lengkap karena Okasannya telah tiada. Ia kembali kerumah dan menjalani hari-harinya bersama Otosannya, Kazi, dan Cashey.

“….Betapa ingin Otosan memulai semuanya lagi….! Maafkan Otosan Leo…maafkan Otosan….,”  Leo kemudian memeluk Otosannya yang kemudian diikuti Kazi dan Cashey.

f.        Resolusi
Akhirnya hati Leo menjadi lunak karena mendengar penjelasan Stella ( orang yang menabrak Iris )
“Tahu kenapa kamu nggak mati-mati juga?”
“hah?” Stella menggeleng.
“Tuhan percaya kamu, Stel. Dia nggak seegois manusia. Dia bukan pendendam,”  ujar Leo.
3.       Tokoh
a.       Tokoh Utama : Leo Strada
Leo adalah seorang yang pendendam, tidak suka bersosial, pemarah, bertemperamen kasar  dan penyendiri. Leo akhirnya dapat menerima keluarganaya kembali setelah ia kabur dari rumah karena keluarganya berantakan.
b.       Tokoh Kedua : Spiza
Spiza adalah seorang yang penakut, baik, penyabar, dan mudah putus asa
c.       Tokoh pembantu : Cahsey, Kazi, Otosan, Okasan, Adi, Luthfi, Kevin, David, Tyo, Stella.
4.       Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serbatahu(paranomik). Disebut seperti itu karena, penulis menceritakan semua tokoh secara menyeluruh dan tanpa terfokus kepada tokoh utamanya(Leo).
5.       Latar
a.       Latar suasana : secara keseluruhan Novel ini menghadirkan suasana yang menegangkan. Dimana ceritanya dibawa ke suasana yang sangat gelap dan kelam sehingga menunjukkan suasana yang menegangkan.
b.       Latar tempat   : tempat/lokasi dimana peristiwa itu diceritakan adalah di sekolah, rumah Leo, rumah Spiza, rumah Ibu Iris.
c.       Latar  Waktu  : Pagi, siang , sore , malam.
6.       Konflik
a.       Konflik Fisik
Konflik ini muncul ketika terjadi perkelahian antara Luthfi dan Leo karena Luthfi mebicarakan Leo ke orang lain sehingga Leo meninjunya. (107)
b.       Konflik Batin
Konflik ini paling sering dialami Leo ketika Ia pulang keruma orang tuanya, dan ketika Ia memikirkan Iris kembali.
7.       Amanat
Amanat yang dapat kita peroleh dari Novel “Dan Hujan pun Berhenti” adalah :
a.       Kita harus menyayangi orang yang kita sayangi dan jangan membuat mereka/dia sakit hati kepada kita.
b.       Kita harus bisa memaafkan orang lain yang telah berbuat salah kepada kita.
c.       Jangan mudah berputus asa ketika sedang dilanda banyak masalah.

F.      KELEMAHAN / KELEBIHAN  NOVEL
·         Kelebihan
a.       Perwatakan tokoh mudah dipahami dan digambarkan dengan jelas
b.       Alur yang disajikan menarik. Meskipun alurnya Maju-Mundur tetapi semuanya itu disajikan dengan menarik sehingga kita semakin penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya pada cerita ini.
c.       Ceritanya sangat menarik karena disuguhkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini dan permasalahan dalam keluarga yang kompleks. Sehingga kita mendapat pesan, bahwa kita harus menjaga keluarga kita masing-masing agar tidak terjadi perselisihan dan terhindar dari pertengkaran yang mungkin akan terjadi.
d.       Novel ini mengajarkan bahwa bagaimanapun situasi yang sedang kita hadapi, susah maupun baik kita harus tetap menjalaninya dan jangan mudah berputus asa.
·         Kelemahan
a.       Bahasa dalam novel ini  cukup sulit untuk dimengerti diawal ceritanya.
b.       Terdapat kata-kata / bahasa jorok pada percakapan antar tokoh dalam cerita.

G.     Kesimpulan
Novel ini layak dibaca oleh remaja. Novel ini sangat cocok dibaca oleh orang yang sedang berputus asa agar mereka terinspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh semangat seperti Spiza dan Leo. Dengan membaca Novel ini, banyak pesan dan amanat yang boleh anda petik setelah anda membacanya. Mungkin , Novel ini dapat merubah cara pikir anda mengenai arti pentingnya kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar